Tugas Study Skills



Menguak PCC, Pil Maut Penyerang Masyarakat

            Akhir-akhir ini banyak kabar tentang beredarnya PCC di masyarakat secara bebas dan gratis. PCC ini sudah menelan banyak korban, muali dari yang sadar kembali hingga meninggal dunia. Kebanyakan korban adalah anak SD hingga SMP. Korban yang berada pada pengaruh PCC yang berlebihan itu, bertingkah seperti orang gila / tidak waras. Mereka tidak sadar, berontak, kejang-kejang hingga mulut mengeluarkan busa. Bahkan ada yang meninggal dunia akibat penyalahgunaan PCC. PCC sendiri adalah singkatan dari paracetamol, caffeine, carisoprodol. Umumnya obat ini digunakan sebagai penghilang rasa sakit dan obat untuk penderita penyakit jantung. Oleh karena itu, saat meminum obat tersebut rasa nyeri akan teratasi. Efek dari PCC sendiri dapat memengaruhi saraf dan otak serta menyebabkan efek yang tidak karuan, seperti halusinasi, tidak sadarkan diri, serta tidak dapat mengontrol emosi. Selanjutnya, mari kita menguak satu persatu obat-obatan yang ada di dalam PCC.
            Paracetamol adalah obat golongan analgesik sebagai pereda nyeri dan antipiretik sebagai penurun demam. Paracetamol dapat mengurangi rasa sakit dengan cara mengurangi produksi prostaglandin, yaitu unsur yang dilepaskan tubuh sebagai reaksi terhadap kerusakan jaringan atau infeksi yang memicu terjadinya peradangan, demam, dan rasa nyeri. Efek yang ditimbulkan oleh paracetamol adalah penurunan jumlah sel darah (sel darah putih / trombosit), munculnya ruam, terjadi pembengkakan, kesulitan bernafas (bagi yang alergi), tekanan darah rendah, jantung berdetak cepat, serta kerusakan pada hati dan ginjal jika dikonsumsi berlebihan. Bentuk obatnya tablet, tablet kunyah, sirup, suntik, dan tube rektal (supositoria).
            Caffeine / kafein adalah zat kimia yang dapat ditemukan pada kopi, teh, dan produk-produk lainnya. Kafein biasanya dikonsumsi untuk meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, caffeine dikonsumsi sebagai obat penghilang rasa sakit (seperti aspirin dan acetaminophen) dan zat kimia yang disebut dengan ergotamine untuk mengobati sakit kepala sebelah (migrain). Tidak hanya itu, kafein juga dipercaya dapat mengobati sakit kepala setelah anestesi epidural melalui infus. Beberapa orang menggunakan kafein untuk asma, penyakit empedu, attention deficit-hyperactivity disorder (ADHD). Para penyedia layanan kesehatan terkadang memberi kafein pada masalah pernapasan pada bayi yang baru lahir, dan meningkatkan aliran urin. Efek samping yang ditimbulkan olah kafein antara lain gerakan otot yang tidak terkontrol, detak jantung cepat / lambat, bahkan kejang.
            Carisoprodol adalah obat untuk mengatasi nyeri dan ketegangan otot. Obat ini tergolong muscle relaxants (pelemas otot). Obat ini bekerja pada jaringan saraf dan otak yang mampu merilekskan otot. Obat ini digunakan pada saat istirahat, saat melakukan terapi fisik, dan pengobatan lain. Efek samping yang ditimbulkan oleh carisoprodol antara lain mati rasa, hilangnya keseimbangan tubuh, kesadarannya hilang (pingsan), kejang, penglihatan kabur, seakit kepala, bingung, mual dan depresi.
            Menurut dari data-data yang sudah saya paparkan, dapat disimpulkan bahwa PCC adalah obat yang sangat berbahaya. Di dalam PCC terdapat paracetamol yang menyebabkan jantung berdetak cepat, sedangkan kafein menyebabkan berkurangnya rasa sakit. Selain itu ada carisoprodol yang menyebabkan hilangnya kesadaran. Oleh sebab itu, kita harus berhati-hati, terutama anak-anak, karena yang menjadi target pelaku penyebar PCC adalah anak-anak dibawah umur.Solusi saya adalah dihimbau untuk tidak menerima barang dari orang lain, terutama dari orang yang tidak kita kenal, meskipun barang tersebut gratis, karena kita tidak tahu apa sebenarnya barang tersebut.

Sumber :
https://hellosehat.com/obat/kafein/
https://hellosehat.com/obat/carisoprodol/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Essay

Rangkuman Menelisik Lebih dalam Tentang Pemanasan Global

Contoh Parafrase dari Sebuah Paragraf